Tuesday, September 09, 2008

Panduan Cara Belajar Bahasa Inggeris (7 Rules)

7 RULES

RULE 1:   Always Study and Review Phrases, Not Individual Words

                Never study a single, individual word. Never.

 RULE 2:   Don't Study Grammar

                Stop studying grammar.

 RULE 3:   Listen First

Listening, listening, listening

Learn With Your Ears, Not Your Eyes

 RULE 4:   Slow, Deep Learning Is Best

                Learn deeply, speak easily.

 RULE 5:   Use Point Of View Mini-Stories

                Use Point of View Stories for Automatic Grammar

 RULE 6:   Only Use Real English Lessons & Materials

                Learn Real English, Not Textbook English

 RULE 7:   Listen and Answer, not Listen and Repeat

                   Use Listen & Answer Mini-Story Lessons

 By: AJ Hoge (www.effortlessenglishclub.com)

PENSIUN? SIAPA TAKUT

Dimulai dengan kejenuhan yang saya alami di tahun 1999, dengan jabatan cukup senior di sebuah perusahaan international yang bergerak di bidang Konsultan Properti, dan kejenuhan itupun lebih disebabkan karena menikmati “gaji buta” setiap bulannya dan segala kemewahan fasilitas seorang direktur di perusahaan PMA tetapi bisnis property pada saat itu menukik tajam kebawah (karena krismon). Negatif cashflow perusahaan perlahan-lahan menyebabkan tergerogotinya equity yang diatas kertas dan juga sesuai hukum perdata sudah mencapai syarat disebutnya perusahaan tersebut dalam keadaan bangkrut, hanya karena induk perusahaan yang kuat maka perusahaan masih bisa bertahan. Oleh karenanya saya memutuskan dengan cepat inilah saatnya saya harus memulai PENSIUN.

Rencana Hidup 5 Tahunan (REHILITA) untuk pencapaian cita-cita sudah jauh-jauh hari disiapkan, dan ditetapkan sebagai berikut:

  • Memulai bekerja harus di perusahaan besar dan well known.
  • Menikah setelah mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang baik
  • Membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga (APBK) tahunan.
  • 5 tahun pertama mempelajari seluruh aspek keuangan/akuntansi dan administrasi perusahaan.
  • 5 tahun kedua mencapai jabatan manajerial, minimal supervisor.
  • 5 tahun ketiga mencapai jabatan direksi.
  • Memulai Pensiun di usia 40 tahun.
  • Menyiapkan dana cukup untuk pendidikan anak-anak kami hingga minimal jenjang S1 di Universitas yang bermutu baik di Indonesia.
  • Menikahkan anak-anak.

Hampir semuanya sesuai dengan rencana kecuali memulai Pensiun ”agak terlambat” yaitu diusia 41 tahun walaupun masih dalam kerangka rencana Pensiun di usia muda. Dan sekarang ini kami sudah 2 tahun memasuki Rehilita ke VI.

Pensiun itu Tidak Mudah

Keputusan besar untuk melakukan Pensiun di usia muda sudah dibicarakan bersama keluarga dan ijin sudah diberikan “hanya” untuk 2 tahun. Karena perhitungan saya paling tidak akan jatuh bangun memulai usaha baru yang mandiri paling lama 2 tahun saja dan diharapkan di tahun ke 3 usaha tersebut sudah akan mulai menampakkan hasilnya.

Rencana boleh kita buat, Allah punya kehendak lain dan di tahun 2000 kami dikarunai seorang bayi perempuan. Diluar dugaan, di usia kami yang sudah masuk 42 tahun dipercaya oleh Allah untuk membesarkan anak ke 4 yang selisih usia dengan kakaknya 12 tahun. Kami mulai belajar lagi ”ngemong” bayi, Subhanallah. Ini benar-benar di luar rencana. Segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana usaha menjadi berantakan. Terpaksa kami mengambil keputusan ”mundur satu langkah” dan me ”review” rencana usaha yang sedang berjalan.

Keputusan dari hasil review adalah saya harus bekerja kembali. Menyedihkan memang, tapi bukankah ini juga dilakukan sebuah perusahaan dikala ada hambatan-hambatan yang menyebabkan melesetnya rencana yang dibuat dan mengakibatkan tujuan tidak akan tercapai kecuali dilakukan penyesuaian-penyesuaian. Sebagai Kepala Keluarga kita diharapkan untuk dapat segera mengambil keputusan sulit dan terkadang menyedihkan. Yang lebih menyedihkan lagi adalah harus kembali sebagai karyawan.

Berikut ini daftar di mana saya masuk dalam daftar payroll karyawan perusahaan-perusahaan dari tahun 1981 s/d sekarang sbb:

  1. Bayer Indonesia
  2. Amoco Petroleum
  3. Enterprise Oil
  4. Ecolab
  5. Colliers Jardine
  6. Nexen Oil
  7. Transnational
  8. Masindo
  9. CRS
  10. GDA/ETTI
  11. EAPCO

Capaian Usaha Mandiri

Beberapa Usaha Mandiri yang sudah saya coba, antara lain adalah:

  1. Mendirikan Konsultan Pajak bersama kawan-kawan.
  2. Menjadi Independent Distributor beberapa produk Network Marketing.
  3. Membuat peternakan ikan air tawar (patin) dan sekaligus menjualnya.
  4. Menjadi Konsultan Keuangan sebuah perusahaan migas asing.

Semuanya sudah berjalan baik dan menghasilkan. Tetapi dengan mulai bekerjanya saya yang diawali dengan menjadi konsultan keuangan tetap di perusahaan migas tersebut telah membuat tidak fokusnya saya dalam ber-Usaha Mandiri dan perlahan-lahan mulai terbengkalai, kecuali sebagai konsultan keuangan.

Ditengah-tengah kesibukan sebagai konsultan malah saya mendapat berkah berupa bea siswa meneruskan studi ke jenjang S2 di Universitas Indonesia. Bea siswa ini diberikan rupanya untuk mengikat saya untuk tetap bekerja penuh di perusahaan migas tersebut.

Pada saat Tsunami menerjang Aceh akhir tahun 2004, sayapun berkesempatan di tahun 2005 selama 3 bulan lamanya menjadi senior officer administrasi dan keuangan di sebuah NGO asing di daerah korban tsunami terparah yaitu Meulaboh.

Saat Sekarang

Sekarang ini saya mulai mengembangkan beberapa Usaha Mandiri (disamping masih tercatat sebagai senior officer di sebuah perusahaan migas lokal) antara lain adalah:

  1. Boutique pakaian wanita dan anak-anak di ITC Permata Hijau.
  2. Cabang Boutique di Ruko Graha Raya Serpong.
  3. Mendirikan on-line membership untuk sebuah produk hemat BBM.
  4. Menjalankan usaha network marketing untuk produk-produk herbal kesehatan dari.
  5. Menjadi freelance consultant untuk bidang Tax dan Management.
  6. Menjadi Mediator untuk jual beli lahan sawit, batubara dan blok migas.
  7. Meng-akuisisi properti (rumah) untuk di renovasi dan segera dijual kembali.
  8. Aktif di milis Agromania dengan rencana mengembangkan usaha bioenergy.

Salah satu poin Rehilita adalah pendidikan S1 buat anak-anak, kecuali anak yang ke 4, ketiga kakaknya alhamdulillah masuk kedalam Universitas yang baik sesuai rencana. Yang tertua masuk Ekonomi Akuntansi – UI (baru saja wisuda), yang kedua di Ekonomi Akuntansi – Brawijaya dan yang ketiga diterima di Geologi – ITB. Maha besar Allah atas segala karuniaNya.

Akhir Cerita

Tulisan di atas bukan dimaksudkan untuk mencari pembenaran atas apa yang sudah saya dan keluarga lakukan, tidak sama sekali, tetapi lebih kepada berbagi cerita tentang bagaimana hubungan antara Rencana Manusia yang dapat kita kendalikan dengan Rencana Tuhan yang diluar kendali kita.

Juga memperlihatkan betapa besar rencana Allah terhadap kita dan juga betapa besar sifat Rahman Nya kepada kita semua.

Banyak hal yang dapat ditarik manfaatnya dari cerita di atas, antara lain:

  1. Buatlah cita-cita setinggi mungkin dan juga buatlah secara tertulis agar kita dapat selalu mengingatnya dalam usaha untuk mencapai cita-cita tersebut.
  2. Buatlah Rencana yang bertahap (5 tahunan, 3 tahunan, 1 tahunan dst.) agar dapat terukur capaiannya.
  3. Tidaklah salah membuat rencana untuk pensiun muda tetapi siapkan langkah pilihan lain apabila ada hal-hal yang terjadi di luar rencana.
  4. Ingatlah bahwa Tuhan sudah mempunyai rencana buat kita (Takdir) tetapi kita dapat menyesuaikannya dengan berusaha (Nasib).
  5. Mulailah segala sesuatunya dengan mengucapkan Basmalah dan setiap mencapai tahapan tujuan dengan mengucapkan Alhamdulillah.
  6. Percayalah bahwa ujian yang Allah berikan kepada umatnya sudah terukur dan tidak akan melibihi kesanggupan dari kemampuan setiap umat.

Perjalanan kami masih panjang, masih ada satu anak berusia 8 tahun yang harus dipersiapkan segala sesuatunya, tetapi dengan berbekal pengalaman atas 3 kakak-kakaknya dan adanya lindungan dan kebesaran Allah, kami tidak sekalipun ragu untuk terus menjalankan kehidupan ini, Insya Allah...

Jatibening, 9 September 2008