Monday, November 24, 2008

BERCATUR DALAM BISNIS

By: Kafi Kurnia - FB 24 Nov. 2008

Saya tidak ingat persisnya kapan. Tapi antara tahun 1987 dan tahun 1988, didalam mobil saya pernah bertanya, kepada almarhum Bapak MS.Kurnia, pendiri HERO Supermarket. “Apakah mencari uang itu sulit ?” Beliau cuma tertawa dan terseyum. “Mudah sekali”, begitu jawab beliau. Sambil pandangan matanya menatap seorang pengemis di pinggir jalan. “Pokoknya, asal kamu berani malu !”, begitu beliau menegaskan. Dan akhirnya sayapun mengerti. Bahwa mencari uang itu sebenarnya sangat mudah. Tengok saja, pengemis, pengamen, pemulung, tukang parkir liar, dstnya. Semua mencari uang dengan modal seadanya. Memang tidak ada jaminan uang-nya akan banyak. Tetapi membuktikan bahwa mencari uang itu mudah.

Lalu saya menyambung dengan pertanyaan berikutnya, “Kalau menjadi kaya raya, mudah atau sulit ?” Beliau lalu terbahak, katanya : “Nah, kaya raya itu sulit. Karena butuh strategi yang pas.” Beliau mencontohkan 2 warung yang menjual nasi dijalan yang sama. Berdua mereka start disaat yang sama. Keduanya menjual makanan yang mirip. Tapi selang beberapa tahun, yang satu maju dan makin ramai tapi satunya tetap saja sama seperti sedia kala. Tidak ada kemajuan yang berarti. Apakah artinya berbisnis menjadi sangat sulit ? Karena harus mahir berstrategi ?

Menurut Mpu Peniti, mentor dan guru spiritual saya, kebetulan punya hobi main catur. Saya juga seneng main catur sejak sekolah SMP dulu. Lewat Mpu Peniti, dan berkali-kali kami main catur, saya mendapat beberapa pelajaran dari beliau. Secara filosofis, mengajarkan saya tentang strategi dan aplikasi praktisnya dalam bisnis. Catur memang permainan strategi. Kita membuat satu langkah. Dan musuh kita bereaksi dengan langkah tandingan. Begitu seterusnya sampai satu pihak memenangkan posisi mematikan yang disebut – “skaak mat”. Bisnis juga sama. Mekanisme pasar dan kompetisi-nya juga berdasarkan aksi atau serangan dan reaksi balik. Namun anda mesti mengerti betul filosofisnya. Kata Sun Tzu, jangan menyerang musuh ! Tetapi seranglah strategi musuh ! Baru anda mendapatkan kemenangan yang sesungguhnya.

Pemain catur yang tidak berpengalaman, cenderung berkonsentrasi untuk memakan buah musuh sebanyak-banyaknya. Ia memancing pertempuran yang sifatnya fisik. Sebaliknya pemain catur yang berpengalaman cenderung untuk bermain dengan membaca langkah-langkah yang bakal diambil musuh. Ia mencari peluang untuk menempatkan buah caturnya yang berakibat “skaak mat”. Artinya ia lebih bersikap “antisipasi”. Sukses bisnis percaya atau tidak 100 persen tergantung kesiapan kita membuat move – “antisipasi”.
Pak Amat, adalah seorang pedagang musiman. Ia selalu berdagang berdasarkan musim. Setiap bulan Puasa ia berdagang timun suri. Sehabis Lebaran biasanya ia menjadi penyalur pembantu rumah tangga. Karena biasanya ada saja pembantu rumah tangga yang mudik dan tidak kembali lagi. Musim Lebaran Haji, ia berdagang hewan qurban. Bulan Agustus ia berdagang bendera. Dan tahun baru ia berdagang terompet. Ketika saya interview, pak Amat malu-malu mengatakan, pokoknya ia punya strategi sederhana, hanya menjual produk yang laku karena musimnya. Lebih mudah dan lebih menguntungkan. Pak Amat, bercatur dalam bisnis dengan eloknya. Ia tahu betul bagaimana caranya – mengantisipasi pasar !

Garry Kasparov, pensiunan juara catur dunia, pernah berkata dalam sebuah interviewnya, bahwa apabila setiap pemain sudah melangkah dalam sebuah pembukaan catur selama 3 langkah, maka saat itu juga sudah terbuka 9 juta posisi langkah bidak catur yang bisa diambil. Dan tugas tiap pemain adalah memperkirakan dan menghitung langkah musuh berikutnya dengan kemungkinan sebanyak itu. Dari kalkulasi ini, terbukti catur adalah permainan yang menuntut perhitungan yang sangat teliti, kesabaran yang sangat luar biasa, dan stamina yang tidak main-main. Jangan pernah meremehkan lawan anda ! Begitu nasehat Garry Kasparov. Bisnis juga sangat mirip situasi dan kondisinya. Nah, pemain catur yang sangat berpengalaman, tahu caranya memberdayakan dan memanfaatkan semua buah caturnya. Tidak ada satu buah catur-pun yang menjadi favorite. Semua sama peluangnya, tergantung letak dan posisinya. Dalam bisnis sebaiknya kita juga memberdayakan dan memanfaatkan sumber daya manusia yang kita miliki dalam satu keutuhan yang sama, dan ”team work” yang solid.

Mpu Peniti, pernah menasehati saya, kata beliau, “… kadang kita berpikir apa gunanya seorang yang bodoh dan tidak cantik. Berhentikan saja pegawai seperti itu. Tapi dalam krisis, kalau kita banyak hutang dan sering didatangi penagih hutang, ada baiknya resepsionis kita yang cantik jelita, dan pandai, justru kita ganti dengan resepsionis yang bodoh dan tidak cantik. Pasti ampuh, karena akan membuat frustasi sang penagih hutang. Ia jadi malas datang ketempat kita”. Saya tertawa ngakak mendengar wejangan Mpu Peniti itu. Karena terasa “nyooos” sekali.

Buah catur seperti pion, kuda, menteri, ratu, dan benteng memiliki langkah-langkah yang berbeda dengan posisi yang berbeda. Tetapi kemenangan kita sangat tergantung dari kombinasi mereka. Pion langkahnya terbatas. Namun disaat genting dan menjelang akhir permainan, pion seringkali menjadi aset yang tidak terduga. Kuda melangkah dengan huruf L, kelihatannya terbatas tetapi sering mengecoh, karena posisinya bisa mengunci lawan. Menteri langkahnya hanya bisa menyilang, tapi seringkali mampu menyelinap dan membuat serangan tak terduga. Dan benteng, seperti kekuatan militer, keras menghantam musuh dengan langkah rata. Hanya Ratu yang memiliki langkah flexible dan serba bisa. Sebuah sindiran bahwa terkadang wanita punya sejumlah langkah-langkah yang justru spektakuler. Celakanya Raja, yang paling penting justru dalam catur diposisikan dalam posisi lemah, tidak bisa melawan dan selalu harus dilindungi.

Dalam sepuluh tahun lebih saya bermain catur dengan Mpu Peniti, kita saling mengalahkan. Satu hal yang saya nikmati, adalah hanya dengan lebih banyak bermain, kita mampu mengasah intuisi kita dan lebih jeli menebak langkah musuh berikutnya. Dan hanya dengan bermain lebih banyak, kita bisa menjadi lebih mahir. Pengalaman ini pula yang saya jadikan strategi berbisnis. Ternyata semakin sering kita main, semakin mudah pula bisnis itu.

Friday, November 14, 2008

MEMBUAT BIO ETANOL DENGAN DESTILATOR SEDERHANA

Artikel ini di persembahkan oleh:

Nama:  AGUS MASTRIANTO

E_mail address:  agusmtri@yahoo.com

Disalin dari bioethanolmania.multiply.com 

MEMBUAT BIO ETANOL DENGAN DESTILATOR SEDERHANA

( TEKNOLOGI UTK MASYARAKAT DAN RUMAH TANGGA )

Dikarenakan banyaknya permintaan dan keinginan para pemula untuk dapat membuat bio etanol saya akan coba berikan cara membuat bio etanol dengan teknologi masyarakat yang murah meriah.

Biaya pembuatan antara 3 ~ 5 juta sdh dpt belajar buat bio etanol di pekarangan rumah sendiri dan dapat di sesuaikan dengan anggaran keuangan anda.

Bahan dapat dibuat dari tangki / drum bekas pakai pipa biasa , stainlees atau tembaga.

Kalau mau awet saya sarankan bahan dari stainless steel

Alat Distilasi ini sangat sederhana yaitu:

Mesin ini dirancang dengan biaya yang rendah dengan kapasitas produksi yang optimum.

Tetapi terdapat beberapa kelemahan. Antara lain:

a. Umur pakai mesin yang pendek (4 s/d 5 Bulan) bila bahan bukan dari stainless  

    steel

b. Kadar Etanol yang dihasilkan masih rendah (dibawah 70 %) untuk mencapai

    kadar 90 % diperlukan distilasi berulang ulang 2 atau 3 kali

Saran saya apabila menggunakan bahan baku singkong sbb:

Untuk aplikasi di masyarakat petani buat beberapa plasma / kelompok yg mempunyai kebun singkong sendiri jadi biaya produksinya tdk begitu besar kecuali kapasitas produksinya sudah besar.

Bila menginginkan kadar diatas 90 % gunakan distilasi colom / Rectifying colom akan lebih effisien.

Ajari para petani singkong cara budi daya singkong secara efektif shg hasil produktifitas nya maximal

Gunakan bibit singkong unggul kalo ada, yg menghasilkan singkong jumpah dan kualitas patinya tinggi

Usahakan kelangsungan bahan bakunya mencukupi , bila prod singkong berlimpah simpan sebagai gaplek sebagai cadangan bahan baku saat musim sulit singkong.

Bila di daerah anda tersedia tetes / molasses, nira gunakan bahan baku ini karena cost nya kecil proses membuat bio etanolnya lebih mudah.

Alat dan bahan :

Bila menggunakan bahan baku singkong diperlukan alat sbb :

1.      mesin penggiling./ pemarut berfungsi untuk menghaluskan bahan baku. dapat dibeli ditoko penjual alat-alat industri.

 

                          gbr A                       gbr.B                      gbr.C

2. Tangki pemasak. berfungsi untuk memasak dan mengaduk bahan baku dapat dibuat

    dari drum oli bekas gambar B

3. Kemudian dimasukan ke alat penukar panas (heat exchanger / cooler) dapat di buat dr

    drum oli bekas.alat penukar panas. berfungsi untuk mendinginkan bahan baku (saat 

    proses sakarifikasi) gambar C

   

Apabila menggunakan bahan baku Molases / tetes dr Pabrik Gula alat tersebut di atas tidak di perlukan lagi jadi akan lebih menghemat biaya peralatan dan biaya produksi nya akan lebih murah 

 

1.   Siapkan 3 DRUM bekas Oli Kapasitas 200 L

2.   Siapkan 1 atau 2 Drum plastic plastic kapasitas 150 L untuk tempat fermentasi

3.   Siapkan Pipa biasa , tembaga atau stainless steel sepanjang 15 Meter

4.   1 Buah Thermometer Untuk Cooking Tank / tangki pemasak dan 1 buah utk tangki  

      detilator

5.   Selang Heavy duty ( transparan ) diameter 1 “ sepanjang 2 Meter utk indicator level   

      tangki

6.   Selang Plastik Biasa diameter ¼ “ sepanjang 10-15 Meter utk cooler / pendingin

7.   Pompa Air Kecil untuk sirkulasi air di condenser

8.   Bikin Tungku Pemasak, dari pasangan batu bata , beton

9.   Pipa Besi ukuran ¾ “ sepanjang 2 Meter

10. Stop Kran Ukuran dan Drain Valve Ukuran ¾ “

11. Gelas / tabung ukur 250 cc utk cek kadar dan drum / galaon utk Penampung Etanol

12. Alkohol meter utk pengukur Kadar Alkohol

13 Selang plastic diameter 10 mm untuk keluarkan CO2 dr fermentor

 

Saran :

Buat Pembakar tungku dr drum bekas di potong 2 bagian utk bahan bakar gajen / saw dust karena murah dan  apinya cenderung stabil bisa tahan untuk memanaskan sampai 6 jam bisa juga pakai limbah bathok kelapa

Gunakan bahan bakar dr limbah yg murah apalagi klo gratis ,…saya juga pasti mau he..he.. . ,

kalau menggunakan kayu bakar apinya tidak stabil dan temperaturnya sulit di kontrol shg akan mempengaruhi kadar bio etanol yg keluar.

 

 

Cara Pembuatan

 

TANGKI FERMENTOR

Tangki fermentor ini berguna untuk memfermentasikan molasses (tetes Tebu) atau singkong sebelum proses destilasi berlangsung. Proses fermentasi ini dengan mencapurkan enzim alpha amilases atau campuran NPK,Ragi dan Urea ke dalam Cairan Tetes Tebu atau Bubur Singkong. Proses ini harus berlangsung secara aenorob, atau Hampa udara agar tidak terdapat kuman atau bakteri yang ikut masuk ke dalam tangki fermentor.

Jadi Saluran Duck neck di mulut tangki fermentor harus tertutup rapat,jangan sampai ada udara masuk.Udara hasil fermentasi yang keluar disalurkan melalui selang kecil yang disalurkan ke dalam Botol berisi air, dan posisi selang berada 2 cm dibawah tinggi permukaan air dalam botol tsbt. (lihat Gambar1)

 

          Gambar 1

Proses fermentasi ini berlangsung selama 3 atau 4 hari, atau biasanya ditandai dengan habisnya gelembung2 udara yang mucul di botol penampung C02.

 

PROSES PEMBUATAN MESIN DESTILASI

1.Tanki Distilator

Ambil 1 Drum dan Belah bagian Atas dan bagian bawah drum

Bersihkan bagian dalam Drum bekas Oli dari kotoran yang ada.

Di sisi Sebelah Bawah Drum Buat pelat yang dipotong menjadi cekung, lalu las kembali plat cekung ini di sisi bawah drum.

 

Gambar.

Pada Bagian Bawah drum Beri Lubang untuk saluran Drain dan Las dengan Pipa dan beri Stop kran pada pipa itu

Pada Sisi samping Drum bolongi untuk penempatan Thermometer pengukur suhu dalam drum, agarTemperatur Etanol sebesar 79 derajat C bisa selalu dikontrol.

Disisi samping yang lain beri Lubang juga di bagian atas dan bawah untuk menempatkan Alat Ukurketinggian bahan Baku. Alat ukur ini terbuat dari Selang Heavy duty sepanjang 1M dan di klem di sisi atasdan bawah drum.

Gambar.

Tutup Kembali dan Las Rapat Bagian Atas Drum dan beri lubang untuk jalannya Pipa Stainless untuk proses penguapan etanol.

 

2. Kondensor / Pendingin

Siapkan 2 Buah Drum dan Bolongi salah satu sisi ke dua drum tersebut, lalu satukan kedua bagian drum yang bolong dan Las dengan Rapat.

Setelah menyatu, Bolongi kembali Sisi bagian atas drum, untuk menempatkan lilitan pipa stainless gunamenjadikannya sebagai condenser.

Alirkan Pipa Stainless atau tembaga dari Mesin Destilasi ke drum condenser. Buat lingkaran dari pipasepanjang 5 M dengan diameter lilitan 40 cm sebanyak 10 tingkat di dalam condenser.

Pada sisi bagian atas beri lubang untuk menempatkan lubang inlet pipa untuk sirkulasi air masuk

 

                                             gambar 2 bahan tembaga

Dan pada bagian bawah beri lubang juga untuk sirkulasi air keluar ke arah pompa air

Lalu beri lubang pengeluaran dari pipa condenser untuk jalur keluarnya minyak bio-etanol yang dihasilkan.

 

 

                                     Gambar : Rangkaian alat destilator dan skema

 

 

 Cara membuat Bio etanol skala Rumah Tangga

1.   Ubi kayu segar 50 kg dibersihkan

2.   Dihaluskan dengan mesin penggiling

3.   Hasil penggilingan disaring

4.   Tambahkan air 40-50 liter, aduk dan panaskan pada alat pemasak.

5.   Penambahan 1,5 ml enzim alfa amilase (panaskan 30-60 menit pada temperatur 90C.

6.   Dinginkan (55-60C) dengan alat penukar panas, masukan lagi ke alat pemasak, 

      tambahkan 0,9 ml enzim   gluko amilase. pertahankan temperatur 55-60C (selama 3

      jam). dinginkan (kurang dari 30C) dengan alat penukar panas.

7.   Tambahkan 1 g ragi roti, urea 65 g, NPK 14 g. biarkan selama 3 hari dalam tangki  

      fermentasi.

8.   Hasil fermentasi ditandai dengan aroma seperti tape, suara gelembung gas naik dan 

      PH di atas 4.

9.   Pindahkan bioetanol ke evaporator.

10. Di evaporator, panaskan jaga temperatur 78 derajat Celsius (untuk kontrol

      temperatur).

11. Bioetanol yang keluar berkadar anatara 70 - 90 %

Bila menggunakan tetes tebu / molases anda tinggal melakukannya langsung mulai dari no 7 sampai selesai ( prosedur fermentasi )

 

 

PENTING DAN HARUS DIPERHATIKAN

1.Bio-etanol / Alkohol mempunyai sifat mudah menguap dan mudah terbakar,

2.Perhatikan dan kontrol peralatan distilasi, tangki dan pipa distilasi anda dr kebocoran

   saat melakukan  penyulingan utk meghindari bahaya kebakaran.

3.Pastikan peralatan distilasi anda tidak ada pipa yg buntu yg bisa menimbulkan tekanan

   balik selama penyulingan berlangsung kalau perlu tangki distilator diberi alat pengukur

   tekanan / pressure gauge.

4.Selama tdk ada tekanan balik distilasi anda akan berjalan pada tekanan normal ( 1 atm )

   dan tidak bakal meledak .

5.Pastikan fasilitas Air nya cukup, kebutuhan air untuk pendinginan terpenuhi dan pompa

   bejalan baik shg menghasilkan etanol terkondensasi dengan maximal dan fasilitas air ini

   akan sangat berguna sekali apabila sewaktu waktu terjadi kebakaran.

6.Selalu perhatikan keselamatan kerja dan hindari bahaya kebakaran.

 

SEMOGA BERMANFAAT

Ditulis ulang dari berbagai sumber oleh : Agus Mastrianto

Koperasi Agrobisnis Sukajaya Xwungu – Kendal

Sunday, November 09, 2008

Komunitas Peduli Bioetanol






Sabtu 8 Nopember 2008 bertempat di R. 409 kampus STEKPI Jakarta Selatan kurang lebih 30 orang "pecinta" bioetanol berkumpul untuk diskusi tentang apa, bagaimana proses dan kendala serta tantangan-tantangan yang ada dalam mengembangkan bioetanol.
Para peserta yang hadir berlatar belakang beragam dan tidak sedikit pula yang merasa "tersasar" kedalam komunitas ini.
Komunitas Peduli Bioetanol (KPB) keberadaannya dimulai dari anggota milis agromania yang beranggotakan lebih dari 8000 orang. Pertemuan ini pun dihadiri oleh pemilik milis agromania dan didukung pula oleh agromedia yang bergerak di bidang publikasi agri bisnis. 
Banyak saran dan ide-ide yang muncul sebagai rencana tindak lanjut dari pertemuan ini tetapi berhubung waktu yang sangat terbatas maka diskusi tentang tindak lanjut akan diteruskan dalam komunikasi selanjutnya di milis agromania.
Semoga pertemuan pertama ini menjadi pembuka jalan untuk kegiatan KPB khususnya dan anggota milis agromania umumnya.