Wednesday, January 28, 2009

Apakah "sukses" itu tujuan?

From: D. Hadi gmail.com>
Subject: ( FTI ) Apakah "sukses" itu tujuan?
To: apbi@yahoogroups. com, Forum_Tani_Indonesi a@yahoogroups. com, agromania@yahoogrou ps.com
Date: Thursday, January 22, 2009, 8:49 AM

OOT: permisi numpang lewat para Moderator milis yang terhormat.

Rekan-rekan milis yang baik:
Di awal tahun 2009 ini kerap kali saya berpikir tentang makna arti "sukses" dan  bertanya di dalam hati apakah "sukses" itu merupakan tujuan?
Ingin sekali saya dapat pencerahan dari kawan-kawan aktivis milis tidak perlu secara teoritis ilmiah cukup dari lubuk hati masing-masing. 
Kalau kurang berkenan mohon di delete saja, kalau berkenan terima kasih banyak atas sumbangan komentarnya.

 
Salam,
D. Hadi

prasetya b utama <prasetyabu@ymail.com> 22 Januari
Kepada:
Forum_Tani_Indonesia@yahoogroups.com; apbi@yahoogroups.com

Ini pertanyaan yang gampang .... tapi njawabnya sulit.
Jawabannya adalah .... MENURUT SAYA:

Sukses adalah:

konsekuensi dari kesungguhan insani
plus
karunia Illahi.

Salam sukses.
Pras

Soebekti sbekti03@yahoo.com  to apbi Jan 22

Saya ingin share pendapat tentang tujuan dan sukses.
Tujuan bisa saja berupa angan2 dimasa depan, mimpi, visi pribadi
pokoknya keadaan dimasa depan yang terbaik untuk diri kita (our best
state of the future). Dalam hal APBI telah kita tetapkan bersama
visi/tujuan bersama atau common purpose asosiasi. Untuk mencapai
tujuan tersebut kita buat langkah2 besar (milestone) yang terdiri
dari langkah2 kecil yang kalau sukses kesemuanya akan menuju tujuan
tersebut.
Dalam hal APBI sepintas kita sudah diskusikan sebagian,
meskipun mungkin belum sangat terstruktur, terutama langkah2
besarnya. Misalnya langkah2 membuat visi /misi, membuat Ad Art,
menyusun struktur organisasi, menghubungi orang2 yang kita pikir
bisa meningkatkan image kita (kalau mereka bergabung),membuat
cabang2 APBI yang akan kita pakai sebagai model untuk pengusaha
bioethanol dan mungkin ada beberapa lagi yang saya nggak ingat
semua. Status dari langkah2 tersebut saat ini adalah sukses2 kecil
kita yang membesarkan hati para anggota, meskipun perjalanan kita
menuju visi masih jauh.

Itu adalah syaring saya, mohon maaf kalau kurang berkenan.

Josef Kiky Soebekti <kiky_soebekti@yahoo.com> 22 Januari, 2009 10:45:03

Yth Pak D.Hadi yang baik ,

Dalam setiap Perjalanan Hidup Manusia yang di cari adalah ke Sukses an , sukses disini sangat ber variasi dan tingkatan nya ber beda2 ( superlatif ) sesuai kadar ke iman nan manusia nya ( maaf kalau saya seperti meng Guru i Pak ) , hanya saja , menurut saya , Makna Sukses yang se benar2nya adalah " Keberhasilan bersama " dalam menempuh Hasil atau Tujuan yang di capai . Mengapa saya sebut dengan Keberhasilan Bersama , karena kita ingin sukses itu "Hasilnya" bukan untuk kita sendiri , tapi bisa juga bersama keluarga , Orang Tua , anak2 , teman , pacar dan sebagainya dsb.( saya rasa gak ada orabg yang ingin sukses hanya untuk diri sendiri , pasti mereka berfikir , kalau gue sukses ....ntar bakal bisa ..... dan itu pasti berhubungan dengan orang lain , nah itulah makanya saya sebut Keberhasilan Bersama, ( maaf sekali lagi Pak kalau saya sok Tau ya , maklum saya kan juga taunya dari belajar dengan orang lain.....termasuk dari anda juga lho Pak ...he he hehe ) .

Wassalam   
j.kiky soebekti

 

Noviyanto Nugroho roninoviyanto@yahoo.co.id  to apbi Jan 22

Menurut saya "sukses" itu adalah salah satu bentuk tujuan, baik di dunia maupun di akherat.

1. Sukses di dunia, merupakan persepsi dari berbagai perspektif yang terdiri dari: kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan. Kesehatan & kesejahteraan mewakili diri kita (ego); sedangkan kebahagiaan mewakili interaksi dengan sosial/lingkungan. Kalau ini bisa terwujudkan, maka eksistensi diri kita akan terjadi dan tahap terakhir kita bisa mengaktualisasikan diri kita.

2. Sukses di akherat, merupakan hal yang bersinergi dengan sukses kita di dunia. Dengan kita mengaktualisasikan diri kita, maka kita akan bersinggungan dengan nilai2 sosial, kemanusiaan. Dari segi agama yang saya anut, jika kita berbuat baik, suka membantu, sedekah, membagi ilmu, menyantuni anak yatim, berbuat sesuatu untuk masyarakat, dan lain2. Hal tersebut di atas dapat kita terima sebagai pahala, yang akan sangat berguna jika kita di alam kubur nanti (tentunya hal2 pokok dalam menjalankan syariat ber-agama juga kita jalankan).

 

Demikian menurut pendapat saya, semoga rekan2 yang ikut membaca tidak menjadi bingung.

 

Salam,

Roni

 

firman syah firmankom@yahoo.com  to apbi Jan 22

Menurut saya,

sukses....subjektif....sangat subjektif...:)

pengusaha bilang...sukses kalo dia punya uang banyak...usahanya maju....time is money..

mengerahkan semua energi untuk bekerja..dan bekerja...sampai2 ada yang melupakan segalanya..

ibadah..ntar aja kalo sempet..kalo ada sisa waktu...

 

ahli ibadah bilang... jangan kita diperbudak dunia..dunia adalah perhiasan yang menipu...

akhiratlah yang kekal..mari kita tinggalkan kehidupan dunia.....ada yang ekstrem sampe2 anak istri nggak makan..

 

Menurut saya sukses itu, seimbang...*ini subjektif juga lho

Dunia akhirat semua dapat, seperti yang dicontohkan orang2 di zaman dulu...

Abu Hanifah ( imam hanafi), adalah seorang pedagang sukses...

dia sering membagi bagikan hasil keuntungan dagangya kepada murid2nya di pengajian.

 

piss.....

 

m saleh a ibrahim hamasale@yahoo.co.id to agromania Jan 23

dear bapak D.Hadi
sukses bisa jadi tujuan tetapi bisa juga tidak menjadi tjuan, tergantung persepsi tiap orang secara individu. Persepsi sukses sangat dipengaruhi oleh idiologi dan keyakinan msing2 orang. Dikalangan kaum kapitalis, sukses adalah terpenuhinya semua kebutuhan yang bersifat material untuk menopang gaya hidup foya-foya yang hedonistik.
Bagi saya sukses adalah memiliki rumah tangga dengan anak-anak yang shalih, istri yang shalihah. Mungkin terlalu sederhana dan dangkal ya pak..
Barangkali pak D.Hadi ada pandangan yang lain tentang sukses?
Ditunggu pencerahannya...
terimakasih
ibrahim
from north maluku

agus mastrianto agusmtri@yahoo.com  to apbi Jan 23

Bagi saya sukses adalah Hidup saya bisa berguna bagi diri sendiri , keluarga, dan orang banyak , hidup sejahtera selamat di dunia dan akherat nanti jadi tujuan akhirnya ya di akherat nanti kita bisa sukses atau tidak.
salam
agusmst

Adienks  ading_b43@yahoo.co.id to agromania Jan 23

sukses adalah tujuan! sukses juga ga perlu kaya!!! asal kalao kita mau sesuatu selalu bisa, menurut saya sukses adalah FREEDOM!!!
hidup sukses

Sugi Purwanto sugip2009@gmail.com  to agromania Jan 23

Dearest Pa' Hadi yang baik

Selamat pagi!
Semoga e-mail ini menjumpai Bapak dalam keadaan yang terbaik.

kebanyakan dari kita menginginkan yang namanya "sukses"
ketika kita menyekolahkan anak kita tujuannya bukan hanya supaya pintar,
berpengetahuan, tapi nantinya juga sukses seperti orang tuanya bahkan lebih.
ketika kita memulai/mencoba suatu usaha juga hanya satu ; :SUKSES, alias
tidak gagal

Lalu, setelah kita sukses, apakah sampai disitu saja..?
jawabannya Anda sudah tahu, yakni "tidak", setelah kita sukses, ada tujuan
lain yakni " Berbahagia/Sejatera" baik untuk diri sendiri, keluarga maupun
untuk orang yang kita cintai lainnya..

Jadi sebenarnya, tujuan hidup kita (selain tujuan rohani lho..) adalah
menjadi pribadi yang berbahagia..atau menjadi pribadi yang bisa
membahagiakan orang lain yang dicintai.

Lalu akan muncul pertanyaan lain, lalu bagaimana supaya kita berbahagia atau
bisa membahagiakan orang lain..?
kalo dibahasa akan panjang dan tidak berujung..

Intinya, marilah kita melakukan kegiatan kita dengan kekuatan yang
terbesar/dengan kekuatan yang terbaik dari kita, untuk menghasilkan dampat
yang terbaik.
Tugas kita hanya mencoba, masalah sukses/berhasil or not hanya Tuhan yang
telah menentukan berkah yang terbaik buat kita..
kita sebagai umatNya, seharusnya memberikan yang terbaik, menrerima dengan
rasa BERSYUKUR, dan penuh kedamaian..
Inilah yang disebut berbahagia..

Aduh..maaf ya..jadi panjang lebar..
Sementara ini dulu sedikit dari saya, mungkin ada yang lain yang akan
menambahkan..
Mohon maaf bila tidak/kurang berkenan, bukan maksud saya untuk
menggurui..hanya sharing saya..

Thanks & best regards.
sugi @ Cibinong-bogor
(Petanibaruikanpatin)

 

izzah engineering izzah_trading@yahoo.co.id to apbi Jan 22

sukses yg hakiki adalah mengetahui hakikat diri sebagai hamba Allah SWT sang khalik yg patuh dan taat pada hukum Allah SWT, karena dunia ini adalah hidup sementara, hidup yg hakiki adalah di akhirat, tapi utk mencapai itu perlu tahapan di dunia, sukses di dunia adalah menjadi manusia yg berguna bagi manusia yg lain sehingga diperlukan  pemikiran yg baik utk menghasilkan karakter yg baik sehingga diperoleh amal yg baik sesuai tuntunan Allah SWT.

A.Yusuf Pulungan
Izzah Engineering&Trading
YM : abyuspul05
http://izzahengineering.indonetwork.co.id
081511748827
Jl. Lapangan No.90 RT 05/ RW 10 Kranji
Bekasi
Jawa Barat

 

edhi Sandra edhi_sandra@yahoo.co.id  to Forum_Tani_Ind. Jan 22

Kalau boleh saya mau memberikan pendapat saya.....mohon maaf mungkin belum tentu benar juga hanya sekedar share saja.....

 

Bahwa kita hidup di dunia ini mempunyai tujuan hidup.....dan biasanya tujuan hidup tadi di dasari oleh nilai-nilai agama....

Demikian pula di dalam perjalanan hidup ini diwarnai oleh beragam kejadian yang harus kita hadapi dan hasilnya bisa gagal, biasa-biasa saja, berhasil, sukses...........jadi ada hasil yang berupa tahapan dalam perjalanan hidup dan ada hasil final berupa tujuan hidup. misalnya kebahagian dunia dan akhirat.

 

Nah .....sukses, yang berupa hasil capaian dari setiap kegiatan kehidupan tersebut kalau dikaitkan dengan tujuan hidup diatas maka bukannya tujuan, ...karena untuk mencapai tujuan kebahagian dunia dan akhirat...di dalam pelaksanaannya kita dianjurkan untuk dapat mengumpulkan point positif dan menjauhkan point negatif..... semakin tinggi point positif tersebut akan semakin menuju ke arah tujuan akhir tersebut.......

 

Dalam kenyataannya point positif yang harus kita kumpulkan tersebut bukanlah sukses dalam pencapaian kegiatan kehidupan kita..........tapi point positif tersebut justru berupa cara pencapaian yang benar dan baik sesuai dengan aturan yang kita percayai..........Dan seringkali cara pencapaian yang benar dan baik tadi tidak selaras dengan sukses dari setiap kegiatan kita......Bahkan ada kalanya point positif tadi kita dapatkan dengan kegagalan dalam pencapaian kegiatan tertentu.

 

Jadi.....menurut saya sukses juga bisa digunakan dalam pengertian keberhasilan kita dengan baik dalam menjalankan aturan dan cara atau kewajiban  untuk mencapai tujuan akhir kita............

 

Dan sukses yang sebenarnya adalah keberhasilan kita dalam mencapai tujuan hidup kita,...

Demikian sedikit pendapat dari saya........sekali lagi mohon maaf kalau ada kesalahan....terima kasih.  edhi sandra.

 

 

hendro lelono <hendrolelono@yahoo.com>
Kepada: Forum_Tani_Indonesia@yahoogroups.com
Cc:
apbi@yahoogroups.com; agromania@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 22 Januari, 2009 17:23:49

konotasi kata sukses menurut kami adalah masih koma alias belum titik
karena banyak cara sudut pandang panyak pula memaknainya

kita tarik contoh sukses kaca mata para spiritualis akan sangat kontradiktif sekali
dibanding dengan konotasi sukses dari komunitas kapitalis
semua menyatakan kebenaran atas argumentasinya masing-2
karena menurutnya kebenaran ada 3 (menurut pribadi, umum dan hukum)
nah mana yang mo disikapi/ anut semua hanyalah sebuah pilihan
dan tanggung jawab adalah masing-2

kembali kami katakan masih koma dan belum titik ini
lebih dari sudut pandang spiritualis perjalanan sang kalifah dunia
yang konon dari alam nur, ruh, kandungan, dunia (saat ini), dst.....dst. ..
yang sejatinya saat ini (dunia) hanya sebatas mampir ngombe (minum) saja
jadi sebenarnya (menurut kami) saat ini adalah ujian dari-NYA
untuk sambut awal kehidupan nantinya
and then what's this mean of succed...... ...?????? ??
karena semua keindahan-kesusahan -kesulitan ketika pada saatnya harus ditinggal
tidak seorangpun mampu menolaknya,. ......... ......... ..
terus konotasi sukses yang hakiki ada dimana ya.......... ......
semua adalah pilihan dan karena tanggung jawab ada pada masing-2 pribadi
jadi biarkan saja tetap ber-imajiner masing-2 dengan jawabannya
yah lagi-2 ini menurut pribadi kami lho ............ ....

hendrolelono@ yahoo.com
alam megah sejahtera Indonesia
021-71345934 / 08161100145

 

H H hpjakarta@yahoo.com  to Forum_Tani_Ind. Jan 23 

Dear FTI ers

Setuju dgn kata Pak Hendro, Pak Edhi dan teman-teman lain yg mengatakan bahwa defenisi sukses itu bergantung pada value hidup masing-masing.
Namun secara universal, sukses musti mempunyai dampak yang positif terhadap peradaban universal bersifat positif dari setiap kegiatan/mission. Tidak boleh ada yang disakiti/dikorbankan. Sebab Tuhan menciptakan manusia itu universal/ mahluk sosial.  Itu berarti dampak dari proses dan hasilnya. Saya banyak mengenal orang merasa sudah sukses sendiri,  namun sambil menginjak injak orang.  Karena menurut dirinya bahwa sukses itu adalah mencapai prestasi/jabatan/harta dengan mati-matian namun tidak peduli dengan penderitaan orang lain dari prosesnya mencapai cita-citanya. Inikah yang disebut sukses....? 

 

Defenisi sukses yang murahan yang tersebar dgn merajalela di masyarakat saat ini adalah bahwa dianggap Sukses jika telah memperoleh rumah yang besar (kalau perlu istana fasilitas lengkap), punya Mobil2 mewah, punya Pabrik2, Punya asset2 property banyak, jadi pejabat, dll.  Karena kedangkalan value hidupnya maka tidak heran para pejabat2 Indonesia membuat Bangsa Indonesia pernah mengalami salah satu negara terkorup di muka bumi ini.

Apakah dampaknya terhadap masyarakat ? Tidak lain hanya kerusakan moral dan dosa sosial yang akan mengalir terus.  Untuk apakah kita memiliki seisi dunia ini tapi jiwa kita binasa?

Hal ini memang issue penting yang perlu dibahas lebih banyak di media2, sebab banyak para pejabat /pengusaha/tokoh agama/rakyat//Menteri/DPR MPR yang tidak paham arti sukses universal.

Namun sikap sukses perlu mendahului kesuksesan.

·       Sikap sukses menyatakan bahwa walaupun dianggap rendah dan hina, aku akan tetap bekerja dengan cara yang benar dan adil.

·       Sikap sukses menyatakan bahwa walaupun semua orang punya berlimpa harta, rumah, mobil, pabrik, dll, dengan cara korupsi, namun aku akan tetap memegang nilai/value kebenaran universal ini yakni jujur, dan bertanggung jawab.

Saya punya kakak Kandung sebagai pejabat strategis eselon II di Badan POM (Direktur pengawasan obat dan bahan-bahan berbahaya), bekerja sudah lebih 30 tahun, namun sampai sekarang bekerja jujur/tidak terima suap hingga saat ini belum mampu beli rumah tipe kecil sekalipun.  Tapi pejabat-pejabat dibawah nya  saja punya harta dimana2.  Tapi untunglah tahunlalu isterinya dapat bonus dari insurance company baru bisa beli rumah biasa. Namun anak-anaknya berhasil di karier a\dan sekolah.

Andaikan kalau semua bangsa ini punya value yang benar dan kuat, maka bangsa kita akan maju seperti negara-negara Eropa /Amerika barangkali. Orang-orang pintar kita tidak harus lari ke luar negeri membangun negara lain. Ada peribahasa mengatakan:

"Orang yang mempunyai value hanya mau tinggal di habitat yang menghargai value, sebab tujuan hidupnya adalah value itu".

 Apakah value universal itu: 

·       Kasih sayang pd sesama yg melahirkan Keadilan, kejujuran dll

·       Membuat Sukacita

·       Kedamaian

·       Kesabaran

·       Kemurahan hati

·       Kebaikan

·       Kesetiaan

·       Kelemah lembutan

·       Penguasaan diri (mampu meredam karakter jelek, mampu membangun karakter positif), dll

Dengan value tersebut maka atmosfir akan kondusif sehingga semua orang akan mempunyai value, dan orang sudah mempunyai value akan betah tinggal untuk memberikan kontribusi pada peradaban ini.

Value/nilai ini lah dasar kita menilai kesuksesan. Jadi tujuan hidup itu adalah memberi value universal dan menghidupi/mengamalkan value universal itu adalah kesuksesan sejati.

 

Kiranya bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sekalian, mohon maaf jika ada yang salah penyampaian.

 

Terimakasih

Salam Sukses sejati

 David Darlan

LSM TTI

 

sigit jatmiko siyuko16march@yahoo.com  to apbi Jan 23

Ini ada sedikit format dalam hidup saya mungkin bisa membantu makna Sukses.

Sukses
adalah sesuatu yang terukur yang dihasilkan dari usaha kita/kleompok yang berhubungan dengan kepuasan seseorang atau kelompok yang didasarkan pada target (Tujuan )yang ditentukan.

Contoh:  Kita yang berkeluarga, Suami punya target  (tujuan) membahagiakan keluarga
dengan cara menafkahi keluarganya dengan berbagi cara,Hampir tiap hari,minggu,bulan,tahun pasti punya target atau angan2 yang ingin dipenuhi.(tujuan) tetapi kalo kerja atau cari nafkah tak punya tujuan kita tidak bisa mengukur ketercapaian kita (kesuksesan kita).

Tetapi perlu di ingat manusia bukan malaikat yang selalu benar dan berhasil menjalankan perintahNya ,Kita juga merupakan  makhluk yang diperintah Yang Maha Kuasa untuk menjalankan perintahNya agar hidup dan mati kita bermanfaat dengan tujuan/target  yang sudah ada dengan cara ,kita menjalankan perintahNya dan Menjauhi LaranganNya.
Idealnya Sukses itu 100% tetapi di dunia tidak ada yang ideal kita bisa mencapai minimal 1% bisa dikatakan sukses.(krn orng lain atau kelompok <1%)

Dalam mencapai sukses yang ke arah 100% ( berat) jalannya kita tak gampang menyerah,selalu berusaha,
dan jangan lupa doa juga menyertai kesuksesan kita. Kalo dirumuskan

Sukses = Ikhtiar + Doa 

tetapi kalau dihitung dengan waktu doa itu adalah faktor yang terbesar,knapa?
Kita bekerja normal paling siang hari sedangkan doa bisa dikerjakan satu hari penuh walau dalam hati atau juga akibat dari doa orang tua, anak2 kita dan juga dari istri/suami orang-orang yang kita santuni dll

Kalau sedikit Ilmiah karya Einstein itu juga analog dengan kesuksesan 
             
E = M .C2

E    : adalah Energi / kesuksesan yang barokah
M   : adalah materi (Ikhtiar/usaha)
C   : adalah Kecepatan cahaya yang identik dengan doa
2    : Kuadrat yang mengartikan faktor yg ckup besar dibanding dengan Materi atau Usaha.
 
Tetapi perlu di ingat kita jangan hanya berdoa saja tanpa ikhitiar krn  doa mmpunyai faktor yang besar sehingga hasilnya jadi sedikit.  

Makanya einstein secara gak sadar juga menemukan rumus kesuksesan yang gak sadar akhirnya di juga mengakui adanya Tuhan  yang juga merupakan target dia mencari kebenaran

Maaf terlalu klasik.

Salam
sigit

Hening Paradigma  to me Jan 24

Selamat pagi pak Hadi,

Mau sekedar sharing saja.
Menurut saya tujuan hidup ini sebenarnya adalah mencari keridhaan Allah. Syukur-syukur kalau Allah ridha dengan amal perbuatan kita, kita masuk surga. Dan alhamdullilah, di Agama juga diajarkan cara mengejar dunia, namun tidak sampai dibutakan oleh dunia. Karena jika kita mengejar kesuksesan dunia, keinginan kita untuk selalu sukses tidak akan pernah habis...pertanyaannya, mau sampai kapan kita mengejar kesuksesan dunia?

Lebih lanjut mengenai kesuksesan. Sukses itu juga terkait dengan takdir. Di Islam, dipercayai ada yang disebut takdir baik dan takdir jelek. Di katholik ada injil yang berisi buah2 talenta. Di cina ada yang namanya hokie. Takdir tiap manusia berbeda-beda. manusia ada yang diuji dengan kemalangan dan ada yang diuji dengan kesenangan. Jika kita bersabar dalam kemalangan dan bersyukur dengan kebahagiaan, insya allah kita mendapatkan keridhaannya. Dan didunia kita tidak merasa susah.
Saya banyak merenung setelah membaca cerita ini:

Alkisah jaman dahulu kala ada seorang petani miskin yang hidup dengan seorang putera nya. Mereka hanya memiliki seekor kuda kurus yang sehari-hari membantu mereka menggarap ladang mereka yang tidak seberapa. Pada suatu hari, kuda pak tani satu2 nya tersebut menghilang, lari begitu saja dari kandang menuju hutan.


Orang-orang di kampung yang mendengar berita itu
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"


Keesokan hari nya, ternyata kuda pak Tani kembali ke kandangnya, dengan membawa 100 kuda liar dari hutan. Segera ladang pak Tani yang tidak seberapa luas dipenuhi oleh 100 ekor kuda jantan yang gagah perkasa. Orang2 dari kampung berbondong datang dan segera mengerumuni "koleksi" kuda2 yang berharga mahal tersebut dengan kagum. Pedagang2 kuda segera menawar kuda2 tersebut dengan harga tinggi, untuk dijinakkan dan dijual. Pak Tani pun menerima uang dalam jumlah banyak, dan hanya menyisakan 1 kuda liar untuk berkebun membantu kuda tua nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Keesokan hari nya, anak pak Tani pun dengan penuh semangat berusaha menjinakan kuda baru nya. Namun, ternyata kuda tersebut terlalu kuat, sehingga pemuda itu jatuh dan patah kaki nya.

Orang-orang di kampung yang melihat peristiwa itu
berkata: "Wahai Pak tani, sungguh malang nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Pemuda itupun terbaring dengan kaki terbalut untuk menyembuhkan patah kaki nya. Perlu waktu lama hingga tulang nya yang patah akan baik kembali. Keesokan hari nya, datanglah Panglima Perang Raja ke desa itu.. Dan memerintahkan seluruh pemuda untuk bergabung menjadi pasukan raja untuk bertempur melawan musuh di tempat yang jauh. Seluruh pemuda pun wajib bergabung, kecuali yang sakit dan cacat. Anak pak Tani pun tidak harus berperang karena dia cacat.

Orang-orang di kampung berurai air mata melepas putra-putra nya bertempur, dan berkata: "Wahai Pak tani, sungguh beruntung nasibmu!".
Pak tani hanya menjawab, "Malang atau beruntung? Aku tidak tahu …"

Kisah di atas, mengungkapkan suatu sikap yang sering disebut: non-judgement. Sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan untuk memahami rangkaian kejadian yang diskenariokan Sang Maha Sutradara. Apa2 yang kita sebut hari ini sebagai "kesialan", barangkali di masa depan baru ketahuan adalah jalan menuju "keberuntungan". Maka orang2 seperti Pak Tani di atas, berhenti untuk "menghakimi" kejadian dengan label2 "beruntung", "sial", dan sebagainya.

Karena, siapalah kita ini menghakimi kejadian yang kita sunguh tidak tahu bagaimana hasil akhirnya nanti. Seorang karyawan yang dipecat perusahaan nya, bisa jadi bukan suatu "kesialan", manakala ternyata status job-less nya telah memecut dan membuka jalan bagi diri nya untuk menjadi boss besar di perusahaan lain. Maka berhentilah menghakimi apa yang terjadi hari ini, kejadian –kejadian PHK , Paket Hengkang , Mutasi tugas dan apapun namanya itu. . . . karena .. sungguh kita tidak tahu apa yang terjadi kemudian dibalik peristiwa itu.

 kita tidak tahu apakah kesuksesan sekarang merupakan kemalangan di masa depan. Saya berusaha untuk mengingat-ingat bahwa dibalik kesenangan selalu ada kesedihan yang mengintip. dan dibalik kesedihan ada kemudahan yang membantu.

Semoga kita semua diberi hidayahNya.

warm regards,

digma

gunsts <gunawan98@gmail.com> wrote:

 

Setiap orang memang harus sukses. Jadi boleh dikatakan menjadi sukses
adalah tujuan hidup dari tiap orang.
Hanya saja definisi sukses itu adalah bervariasi dari satu orang ke
orang yang lainnya.
Sukses bagi satu orang adalah bisa hidup lebih bahagia daripada
tahun-2 lalu.
Ada yang beranggapan sukses adalah hidup cukup, aman, tentram.
Ada juga yang beranggapan kalo bisa menolong orang lain adalah sukses.
Ada lagi yang berpatokan, sukses kalo berhasil punya rumah 5. Sah-sah
saja.
Jadi menurut saya, sukses itu keharusan. Yang jadi masalah, ukuran
sukses itu berbeda-beda, dan tidak perlu diperbandingkan antara satu
sama lainnya. Walau ada satu hal yang menurut saya universal. Orang
sukses sudah pasti hidup berbahagia dan damai di hati.
Jadi punya pabrik 5, rumah 10, belum tentu bisa disebut sukses apabila
ternyata hidupnya tidak berbahagia dan tidak ada damai. Justru orang
yang hidup cukup sandang, cukup pangan, bisa disebut sukses kalo dia
punya kebahagiaan dan kedamaian.
Orang didunia ini sudah salah kaprah. Sukses diukur dengan materi.
Menurut saya bukan itu.